Peach Girl Live Action (2017)


Country : Jepang
Genre : Teen-Romance

Selamat malam, guys!!! 
Hari ini dari pagi sampai sore kota Batam dan sekitarnya diguyur hujan lebat! Dan hal tersebut menyebabkan jalan banjir dan membuat beberapa kendaraan sama sekali tidak bisa jalan alias mogok. Makanya, sebenarnya hari ini saya agak malas-malasan karena masih dalam suasana dingin hujan tadi pagi, masih kerasa banget soalnya! Oh iya, tadi malam saya baru selesai nonton Live action (LAGI!) yang lumayan berkesan untuk review kali ini. Film apakah itu?? Penasaran, yuk scroll ke bawah!

Sebenarnya persepsi saya soal film negeri sakura sudah berubah seiring berjalannya waktu. Karena terkadang mengecewakan, saya dengan seenaknya mencap semua film juga demikian. Padahal kalau sedikit objektif, film-film tersebut punya keunggulan masing-masing dan membuat ketagihan untuk mencoba menonton film lainnya. Dan saya salah satu pencandu dengan malu-malu harus mengakui film Jepang sangat layak dikonsumsi. 

Peach Girl, berkisah tentang seorang gadis SMA berkulit cokelat bernama Momo Adachi (Mizuki Yamamoto) yang terobsesi memiliki kulit putih. Hal ini bukan tanpa alasan karena ia melakukannya untuk mengambil hati Kazuya Tojigamori (Mackenyu), teman sekelasnya. Kisah cinta yang tidak biasa dimulai sejak kehadiran Kairi Okayasu (Kei Inoo), cowok paling populer karena imej cute nya, mengaku bahwa Momo pernah mencium bibir pemuda itu ketika SMP. Hidup Momo semakin berantakan saat Sae Kashiwagi (Mei Nagano), artis di sekolah mereka berusaha ikut campur dalam masalah percintaan Momo, Toji dan Kairi. Lantas, apa yang terjadi? Bagaimanakah akhir dari kisah cinta keempatnya?

Dibanding genre Teen Romance, sebenarnya dari segi plot, alur dan konflik, Peach Girl tergolong dalam kelas berat. Kenapa saya bilang seperti itu? Bayangkan saja, sekelompok anak SMA yang masih bau kencur harus dihadapkan pada pahitnya realita kehidupan. Meski saya belum pernah membaca manga atau menonton versi anime, nyatanya saya menikmati Peach Girl yang berdurasi hampir dua jam ini, tanpa bosan sama sekali. Saya suka kenyataan bahwa ending nya tak seperti yang saya harapkan, karena itu akan membosankan bila tebakan saya 100% akurat. Saya puas dengan segalanya, kecuali satu hal, yaitu tidak adanya karma untuk Sae yang menurut saya tokoh paling antagonis dari semua karakter film yang saya tonton selama ini! Hahaha, sayang sekali.

Tokoh yang jarang akur nih!
Saya melihat karakter Momo tidak sekuat yang seharusnya. Ia digambarkan seorang gadis biasa, tidak percaya diri, minder dan pemalu. Untung, sifat tomboy dan masa bodoh Momo menjadi nilai plus. Selain itu, ia juga sangat kuat menghadapi verbal bullying yang ia alami setiap hari karena rumor tidak sedap mengenai dirinya. Saya salut! Meski terlihat lemah nyatanya ia adalah karakter paling terkuat dengan cara berbeda. The way she's cried is the best too, i love her cute voice...

Sedangkan, Toji ternyata sangaaaaat tampan. Saya sempat pesimis karena tokoh di dalamnya mungkin tidak cantik/tampan seperti pada cover, namun saya SALAH. Toji hampir tampan sempurna guys, dan itu menjadi daya tarik tersendiri buat film ini! Dan menurut saya wajahnya paling enak dilihat untuk semua aktor di Jepang. Hehehe

The beautiful Momo...
Kairi, lebih diidolakan dibandingkan Toji  karena imej imut yang menempel pada dirinya mempunyai karakter unik dan tidak pasaran. Ia seorang cowok ceria dan selalu membantu orang di sekitarnya untuk mencapai kebahagiaan mereka. Padahal di balik itu semua, Kairi menyimpan luka  dalam hidupnya yang tak pernah berani ia katakan pada orang lain. Ia terus hidup dengan luka itu... 

Sae, yang mendapat julukan si "iblis", benar-benar karakter paling menyebalkan yang pernah ada. Meski wajahnya cute, tapi sepanjang film saya mual melihatnya! Itu artinya sang sutradara berhasil membuat penonton merasakan feel menjadi Momo yang sering menjadi korban Sae. Menurut saya sifat Sae terlalu ambisius, kejam dan selalu menghalalkan segala cara agar keinginannya terpenuhi. Seorang tokoh yang tidak manusiawi untuk seukuran anak SMA. 

Senyum-senyum karena scene Momo-Toji.
Yaps, Alhamdulillah rata-rata film adaptasi manga yang saya dapatkan selalu memuaskan. Meski plot dan konflik berjalan dengan sangat cepat, namun Peach Girl tetap menjadi rekomendasi saya untuk kalian semua. Karena mood saya lagi bagus, entah mengapa film romance menjadi pilihan tepat. Eits, tapi bukan berarti saya melulu suka film cengeng yaa. Karena sebelum ini saya udah banyak nonton film dengan berbagai genre, terutama thriller dan belum sempat mempostingnya satu-satu. Hehehe sabar yaaa guys!

Peach Girl dijamin membuatmu senyum-senyum sendiri. Bagaimana tidak, dalam setiap adegan selalu diselipi dialog sweet namun tidak norak dan membuat saya berandai-andai "gimana ya kalau saya digituin???" hahaha. Tapi itu semua tergantung dengan seleramu suka atau tidak sih dengan film manis seperti ini. Untuk kedepannya saya akan lebih rajin membahas film genre selain romance deh pokoknya, stay tune everybody!!!

Kartika Kirana Sumirang

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar