Remember When by Winna Efendi


Hai, Youngster!
Kali ini kita bakal membahas novel teranyar milik Winna Efendi berjudul Remember When. Denger-denger, novel ini telah mengalami perombakan dalam sisi cerita dan juga covernya. Awalnya pas SMA, teman sebangku saya sering menceritakan cerita novel ini. Pertama yang ada dikepala saya, Basi. Lalu saya mengabaikan rekomendasinya. Menginjak kuliah, saya iseng iseng beli. Dan langsung membacanya malam itu juga.Well, ternyata tidak seperti yang dipikirkan. Remember When memberi 'pencerahan' dalam dunia SMA yang menurut saya kisah cintanya hanya itu-itu saja. Memang sih, untuk jalan cerita Winna menuliskan kisah cinta segiempat yang sudah banyak dipakai.Namun, yang harus dicatat Winna menuturkan masing-masing pikiran si tokoh sehingga sebagai pembaca, kita diharuskan untuk menyambungkan pikiran-pikiran tersebut menjadi satu cerita yang utuh.Di setiap bab Winna juga menyelipkan qoutes favoritnya mengenai perasaan tokoh saat itu. Bahasa penulisan lugas dan menarik, dan mampu membangkitkan kembali ingatan pada masa-masa cinta di SMA yang sweet.

Cerita bermula saat Adrian, bintangnya sekolah yang jago basket dan dengan ketampanan luar biasa, menjalin hubungan dengan gadis dengan kepopuleran yang sama bernama Anggia atau Gia. Keduanya bahagia. Setidaknya itulah yang awalnya mereka rasakan. Disisi lain, ada pasangan yang tidak kalah populer dalam bidang akademik yaitu Moses yang kebetulan juga seorang ketua OSIS dan Freya, kutu buku pemalu yang menjadi langganan juara umum. Moses bahagia, Freya juga, pada awalnya. Lalu kedua pasangan mengalami kejenuhan, terutama Adrian dan Freya yang merasa mulai jatuh cinta satu sama lain. Adrian, yang selalu menggembar-gembor soal kemesraan dan Freya yang sangat tertutup serta penganut pacaran aman yang sehat. Seperti dua kutub magnet yang saling bertentangan namun semakin lama semakin tarik-menarik. 

Lantas, apakah Adrian dan Freya tanpa perasaan meninggalkan masing-masing pasangannya untuk membangun hubungan terlarang itu? Apakah keduanya tega menyakiti perasaan sahabat mereka sendiri? Dan memecahkan persahabatan yang terjalin dalam dua tahun lamanya? Tidak. Keduanya saling menjaga perasaan, hingga lama kelamaan bangkai tersebut tercium oleh Gia dan Moses. Keduanya sangat marah dan kecewa, dan merasa dunia sangat tidak adil. Mengapa, harus sahabat terbaik? Mengapa harus Adrian? Mengapa harus Freya? Berkali-kali pertanyaan itu terus mengganggu.

Disisi lain, Adrian merasakan kesepian yang luar biasa semenjak mamanya meninggal dunia. Ia jatuh cinta, pada orang yang salah. Ia jatuh cinta pada Freya yang paling mengerti kesedihannya tanpa mengasihaninya. Freya tahu rasanya, karena ia mengalaminya sejak saat ia masih muda. Inilah cinta, inilah rasanya. Tidak saat bersama Gia yang hanya dihias dengan keinginan untuk memiliki dan perasaan tertantang untuk memenangkan perlombaan surat cinta dari penggemar mereka. Hanya perasaan sesaat, dan saya yakin semua anak muda pasti pernah merasakannya.

Freya, hanya seorang gadis biasa yang senang komik silat dan Greenday, yang mengisap rokok dengan sangat santai dan membuat kagum seorang Adrian Santoso. Ia tidak pernah dicium, tidak pernah merasakan getaran dalam setiap perlakuan Moses. Lalu datanglah Adrian, dengan sejuta pesona dan menjatuhkan pendiriannya dalam sekejap mata. Adrian mengerti, Freya haus kasih sayang dari Moses yang super sibuk.

Anggia memiliki segalanya. Ketenaran, kekayaan dan pacar yang paling ia cintai sedunia. Ia hobi menggambar terutama mengenai Adrian. Gia anggun dan manis, feminin dan sangat supel. Tidak ada yang salah dengan cintanya terhadap Adrian, hanya saja... terlalu berlebihan. Namun Gia tidak menyadarinya sampai ia mengerti, apapun yang digenggam sangat kuat, suatu hari pasti akan terlepas dengan sangat kuat juga.Moses juga populer. Bukan hanya kharisma yang dimilikinya, namun juga dengan kecerdasannya yang tidak seorang pun dapat menandingi. Ia sangat mencintai Freya. Freya yang rapuh dan menyimpan sejuta rahasia bersamanya. Ia tidak dapat dan tidak ingin menyakiti gadis itu, bahkan kalau dapat ia ingin menyimpan dan menjaganya dengan sungguh-sungguh. Hubungannya dengan Freya sangat sederhana dan manis. Namun bagi Freya, lama-kelamaan hal itu menjadi membosankan.

Ada Erik, seorang tokoh yang menjadi penengah antara keempatnya. Erik sangat spontan dan tidak tahu malu. Ia adalah sahabat Freya yang paling baik. Ia sangat mengerti dan akan selalu mengerti Freya. Bahkan saat dunia dan semua orang menjauhinya, ia akan menjadi satu-satunya pelindungnya.

Youngster, kisah ini bukan kisah remaja biasa. Yang melulu soal cinta, yang melulu soal cinta tak terbalas atau kisah pasaran lain, namun juga terselip pesan persahabatan dan hidup. Menurut saya, pas sekali Winna mengemas ending dengan sedemikian rupa yaitu, Bittersweet. Artinya akan ada yang berbahagia, yang berduka dan yang merelakan dengan ikhlas cinta mereka menjadi cinta orang lain.Saya pribadi sangat reccomend banget novel ini, karena saya sempat merasakan perasaan masing-masing tokoh yang artinya Winna berhasil mengantarkan emosi pada pembacanya. Yuk Youngster, Go Read :))

Kartika Kirana Sumirang

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar